happy blogging...^^ contact me on : benidektus_jb@yahoo.co.id

Kamis, 08 Desember 2011

Makalah Kelas PI UAJY

untuk mendownload makalah di kelas PI kalian bisa mendownloadnya di 2 file di bawah ini :

Bagian 1

Bagian 2


Readmore »»

Rabu, 02 Maret 2011

Sistem Informasi sebagai Disiplin Ilmu

Informasi, fakta, dan opini dalam kehidupan kita dapat berlangsung secara vertikal maupun horisontal. Vertikal berarti dapat berlangsung dari atasan kepada bawahannya atau sebaliknya (dalam dunia pekerjaan). Sedangkan sifat horisontal berarti informasi, fakta, dan opini dapat berlangsung antar individual tanpa memandang status. Lalu lintas informasi tersebut dapat berlangsung sewaktu-waktu dan dengan frekuensi yang cepat maupun rendah. Intensitas informasi tersebut belum tentu cocok dengan kebutuhan suatu organisasi dan bidang tertentu, terlebih bila informasi-informasi yang ada menumpuk dan tercampur baur. Untuk itulah perlu adanya suatu penertiban akan informasi-informasi yang banyak dan bercampur baur itu. Suatu metode yang populer digunakan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut adalah sebuah sistem informasi.
Dewasa ini, sistem informasi telah menjadi suatu disiplin ilmu baru yang mulai populer di indonesia. Banyak universitas-universitas di Indonesia yang mulai membuka jurusan di bidang sistem informasi. Bidang sistem informasi ini sebenarnya telah mulai dikenal dan berkembang semenjak tahun 1960an. Bidang ini merupakan bidang khusus untuk mengumpulkan data dan memprosesnya menjadi informasi yang berguna bagi organisasi dengan menggunakan prinsip sistem. Yang dimaksud dengan menggunakan prinsip sistem yaitu bidang ini mengumpulkan data dari berbagai pihak, menyimpan, diolah dan kemudian diproses menjadi sebuah informasi.
Dalam jurnal yang ditulis oleh Richard L.Baskerville dan Michael D.Myers dan dipublikasikan bulan maret tahun 2002 lalu,

mereka berargumen bahwa sudah saatnya Sistem Informasi menjadi disiplin ilmu secara mandiri. Sejak dahulu, para peneliti Sistem Informasi telah mengetahui dan menyetujui bahwa kelahiran disiplin bidang ilmu sistem informasi merupakan rujukan dari beberapa disiplin bidang ilmu lainnya. Namun dalam jurnal ini penulis ingin mengaskan bahwa sekarang ini disiplin bidang ilmu sistem informasi tidak hanya terlahir dari hasil rujukan beberapa disiplin bidang ilmu lain, namun disiplin bidang ilmu sistem informasi memang lahir sebagai suatu disiplin bidang ilmu yang seutuhnya.
Sebelum berbicara lebih jauh lagi, kita harus mengetahui dulu tentang bagaimana sebuah bidang dapat dikatakan sebagai suatu disiplin ilmu? Pertanyaan ini dapat dijawab tergantung dari bagaimana kita mendefinisikan sebuah disiplin ilmu. Memang tidak ada metodologi formal atau uji statistik untuk menentukan apakah suatu bidang dapat dikatakan sebagai disiplin ilmu atau bukan. Secara sederhana, kita bisa menggolongkan sebuah bidang sebagai suatu disiplin ilmu apabila ilmu di bidang itu telah dikutip secara luas oleh disiplin lain. Definisi yang lebih jelas lagi adalah jika suatu ilmu dalam bidang tersebut telah mampu menjadi landasan konseptual bagi disiplin lain.
Dahulu ilmu sistem informasi muncul dengan menjadikan disiplin-disiplin ilmu lainnya sebagai referensi. Banyak peneliti sistem informasi yang pada awalnya berasal dari bidang disiplin ilmu selain IT, seperti teknik, computer science, matematika, dan sebagainya. Dengan demikian, maka tidak heran bila dapat disimpulkan bahwa disiplin ilmu-disiplin ilmu di luar sistem informasi menjadi dasar bagi disiplin ilmu dalam bidang sistem informasi ini.
Dengan adanya anggapan bahwa sistem informasi merupakan ilmu terapan, maka terdapat asumsi bahwa penelitian-penelitian di bidang sistem informasi meminjam dan mempelajari teori-teori, metode -metode dari disiplin ilmu lain yang telah terlebih dahulu ada keberadaannya, sedangkan disiplin-disiplin lain tidak meminjam dan mempelajari teori-teori dan metode-metode dari bidang sistem informasi. Karena itulah pada saat itu sistem informasi bukan dianggap sebagai sebuah disiplin ilmu.
Sejak tahun 1980 pemahaman inilah yang berkembang di dunia ilmu pengetahuan. Kemudian di tahun 2002 lalu barulah jurnal yang dibuat oleh L.Baskerville dan Michael D.Myers memberikan suatu gambaran baru mengenai sistem informasi. Dalam jurnalnya, penulis ingin menegaskan bahwa sudah saatnya sistem informasi menjadi suatu disiplin ilmu yang baru. Bukan lagi sebuah ilmu terapan. Dalam artikel yang dipublikasikan melalui MIS Quarterly ini, penulis memaparkan tentang kondisi saat ini yang memungkinkan sistem informasi menjadi sebuah disiplin ilmu baru.
Dewasa ini, ilmu sistem informasi mempunyai banyak hal yang bisa digunakan oleh para peneliti dalam disiplin lain. Hal ini diperkuat oleh kenyataan bahwa saat ini teknologi dan sistem informasi digunakan hampir pada semua sektor, baik industri maupun non industri. Sistem informasi juga penting bagi sektor swasta dan pemerintah, individu, organisasi, negara, dan organisasi antarnegara. Sistem informasi menyebar ke banyak bidang seperti pertanian, manufaktur, jasa, pendidikan, kesehatan, pertahanan, dan pemerintahan. Fenomena dimana teknologi dan sistem informasi dengan cepat menjadi bagian dari masyarakat menjadikan banyak disiplin ilmu menaruh perhatian pada teknologi ini. Peneliti dalam bidang lain menyadari bahwa banyak hal yang terjadi karena pengaruh teknologi informasi.
Sejalan dengan perkembangan ini, disiplin sistem informasi tidak lagi hanya sebagai disiplin pemakai teori, metode, dan hasil-hasil penelitian disiplin lain, tetapi disipin lain juga bisa memakai teori, metode, dan hasil-hasil penelitian dalam sistem informasi. Ini sesuai dengan apa yang telah digambarkan di awal tadi tentang pengertian suatu disiplin ilmu. Maka sudah layak dan sepantasnya sistem informasi berkembang menjadi disiplin ilmu dan bukan lagi sebagai ilmu terapan. Opini inilah yang juga dibangun oleh L.Baskerville dan Michael D.Myers dalam jurnalnya.
Faktor-faktor yang memperkuat pendapat bahwa sistem informasi kini telah menjadi sebuah disiplin ilmu adalah paling sedikit ada 1 jurnal besar seperti MISQ, yang telah berdiri lebih dari 30 tahun yang lalu. Kemudian, telah adanya sebuah konfrensi tingkat dunia mengenai sistem informasi ini yaitu ICIS. Kemudian saat ini hampir seluruh universitas di dunia memiliki departemen sistem informasi.
Di Indonesia sendiri sistem informasi juga sudah menjadi suatu disiplin ilmu tersendiri. Ini terbukti bahwa beberapa universitas besar di Indonesia memiliki jurusan dalam bidang sistem informasi. Di indonesia juga telah ada sebuah konfrensi tentang sistem informasi yang digelar setiap tahun sejak tahun 2005. Konfrensi itu adalah Konfrensi Nasional Sistem Informasi. Namun, di dunia internasional, nama Indonesia masih belum begitu terkenal. Ini dikarenakan masih belum ada jurnal-jurnal buatan rakyat Indonesia yang dimuat di jurnal resmi internasional seperti MISQ.

Readmore »»

Buggeting

mata kuliah Akuntansi Manajemen emang mata kuliah yang paling streessssss.....
uda bahannya sulit....
pas presentasi dipotong-potong pula ma dosennya...
huft...
pokoknya kata-kata kita sebisa mungkin harus sama kyak yang ada di pikiran dosennya...
padahal pemahaman masing-masing orang akan sesuatu khan beda-beda...

yang penting itu kita tau maksudnya.. ya ndak????

bwat temen-temen yang butuh presentasi AkMen kelompokku tentang budgeting bisa klik disini

Readmore »»

Rabu, 09 Februari 2011

India : Negara Terbaik Penyedia Jasa Outsourcing

Anand Nagar merupakan perkampungan kumuh utama dan tertua di Kalkuta,India. Kota inilah yang memberikan gambaran pertama pada saya tentang India. Kota yang amat sangat kumuh. Kota ini memiliki tingkat kepadatan penduduk yang bisa dibayangkan sendiri apabila 70.000 jiwa tinggal di lahan yang luasnya tidak lebih dari 2 kali luas lapangan sepakbola. Kawasan yang “semrawut” ini tidak hanya dihuni oleh manusia saja, akan tetapi juga dihuni oleh ribuan ternak mereka seperti sapi, kerbau,dll. Penduduknya kerap diterpa cuaca panas, kemiskinan, dan pengangguran. Wabah sampar, polio, kolera, TBC, malnutrisi akut, busung lapar dan lepra menggrogoti tubuh mereka bagai api yang menjilati tumpukan jerami. Ribuan orang tak sampai usia 40. Begitulah India seperti yang digambarkan dalam buku The city of joy karya Dominique Lapierre tahun 1985.

Gambaran tentang India diatas masih melekat di benak saya sampai pada tahun 2010 lalu, saya diperkenalkan oleh salah seorang dosen pengampu saya tentang negara-negara “BRIC”. Yaitu negara-negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang luar biasa hebat. Dan yang lebih hebatnya lagi, India masuk di dalamnya. Padahal sekitar 2 dekade yang lalu, India masih dianggap sebagai negara miskin. Ternyata perekonomian India mulai bangkit, dan bahkan, bukan tidak mungkin India menjadi raksasa ekonomi baru menggusur posisi Amerika Serikat.



Saat ini posisi India telah menjadi raksasa IT dengan menguasai sekitar 70% pangsa pasar IT outsourcing di Dunia. Hampir seluruh perusahaan multinasional di bidang IT “menggelontorkan” investasinya di India. Dan membangun kantor di india, terutama di sebuah kota yang bernama Bangalore. Bangalore dewasa ini tumbuh menjadi pusat kota IT yang mirip dengan “silicon valey” yang ada di California Amerika Serikat, dimana seluruh perusahaan IT terbesar di dunia berkantor pusat di wilayah itu.

Kesuksesan India dalam memajukan perekonomiannya ini dipengaruhi oleh beberapa hal. Masa perubahan ini dimulai pada tahun 1991, dimana India mulai membuka diri pada negara lain dan mulai meninggalkan paham sosialis yang dilakoninya sejak kemerdekaan. Jawarhal Nehru, perdana menteri pertama India yang membawa India menuju kemerdekaan, adalah seorang sosialis garis keras. Sehingga politik luar negeri yang dilakoni India dari sejak kemerdekaannya berkiblat pada Uni Soviet. Setelah Soviet runtuh, tahun 1991 P.V. Narasimha Rao menjadi perdana menteri dan membuat kebijakan penting dalam perubahan ekonomi. Banyak kontrol pada pihak-pihak swasta dihapus dan India mulai membuka diri pada investasi asing. Dari saat itulah para investor asing mulai bisa menanamkan modalnya di India.

Pendidikan India juga menjadi salah satu faktor penyebab keberhasilan India yang perlu mendapat perhatian. Sejak awal kemerdekaannya, pemerintah india memang sangat memperhatikan pendidikannya terutama pendidikan tinggi di bidang teknologi. Terbukti 3 tahun setelah kemerdekaannya, parlemen India menetapkan Institut Teknologi India (IIT) sebagai pusat keunggulan nasional. IIT yang secara finansial didukung penuh oleh pemerintah pusat itu sangat berperan besar menciptakan puluhan ribu pakar IT di dunia.

Karena pada saat itu perekonomian india masih berkiblat pada Soviet, yang tidak memungkinkan para lulusan itu untuk diserap di negaranya, maka pakar-pakar IT yang dihasilkan oleh India itu kemudian menyerbu Amerika untuk mengaktualisasi ilmu dan keahlian mereka pada perusahaan-perusahaan berteknologi tinggi. Semula kepergian orang-orang pintar India sempat merisaukan pemerintah dan dianggap sebagai brain drain bagi India. Namun, dalam perkembangannya, mereka yang telah mengaktualisasi ilmu dan kemampuannya di negara maju itu justru menjadi “angel investor” bagi India dalam hal teknopreneurship. Para pakar IT yang telah sukses di luar negeri kemudian kembali ke India untuk berinvestasi dan berupaya untuk memajukan negaranya sendiri melalui orang-orang muda berbakat yang banyak ditemui di perguruan-perguruan tinggi India. Hal ini sangat memicu para pemuda di India untuk kemudian berlomba-lomba memasuki perguruan tinggi di bidang teknologi.

Sejalan dengan itu, dengan dibukanya peluang bagi investor asing untuk menanamkan modal di India, menjadikan perusahaan-perusahaan besar menganggap india sebagai “bor” yang runcing, yang dapat digunakan untuk menggali emas jauh lebih dalam lagi. Tenaga yang terampil serta kemampuan berbahasa inggris yang baik menjadi modal terbesar bagi masyarakat India. Perusahaan-perusahaan besar juga tertarik karena mereka dapat menghemat biaya produksi yang cukup besar daripada menggunakan orang-orang di negri-negri barat.

Dengan kemampuan yang bisa dibilang sepadan, upah kerja bagi tenaga-tenaga di India jauh lebih murah dibandingkan dengan orang-orang Eropa atau Amerika. Kemampuan para teknopreneur muda dalam menghasilkan inovasi-inovasi teknologi baru dengan didukung modal yang kuat untuk terus melakukan riset itulah yang membuat India menjadi salah satu negara produktif dalam menghasilkan produk-produk IT. Dengan melihat kenyataan yang terjadi, India telah berubah menjadi negara yang menjadi pilihan terbaik bagi perusahaan-perusahaan besar untuk memindahkan sebagian pekerjaannya atau yang lebih dikenal dengan istilah outsourcing.

Readmore »»

Rabu, 22 September 2010

Pesan email dan memo rutin

temen-temen.... ini adalah materi mata kuliah Komunikasi Bisnis BAB 8 yaitu Pesan email dan memo rutin...

bagi temen-temen yang mau download materinya....
silahkan klik disini

presentasi powerpointnya klik disini

Readmore »»