happy blogging...^^ contact me on : benidektus_jb@yahoo.co.id

Minggu, 16 Agustus 2009

Neoliberalisme

Sekarang… sebagai seorang mahasiswa fakultas ekonomi salah satu universitas swasta terbaik di Jogja, aku bakalan ikut angkat berbicara tentang Neoliberal. Sebenernya sejak kata-kata ini populer di indonesia, tepatnya saat SBY menunjuk Budiono sebagai wakilnya, aku nggak begitu ambil pusing dengan sistem ekonomi neolib ini.

Namun, ketika inisiasi beberapa hari yang lalu, muncul pertanyaan besar dalam benak saya, yaitu apakah pantas, sistem ekonomi neolib ini diterapkan di Indonesia???

Konsep neoliberalisme sejatinya jarang ditemukan di buku-buku teks ekonomi. Neoliberalisme adalah stigma yang diberikan sejumlah ekonom terhadap doktrin yang tertuang dalam Konsensus Washington (Washington Concencus). Nah karena ini cman sebuah stigma atau pandangan negatif, jadi teori ini tidak diakui sebagai sebuah teori ekonomi. Karena itu, munculah pro dan kontra tentang neoliberal ini.

Saya tidak akan menjelaskan secara khusus ke-10 butir Konsensus Washington, tapi

semuanya dapat dikelompokkan menjadi 3 pilar yaitu :
1. Pengetatan fiskal.
2. Privatisasi.
3. Liberalisasi pasar.
Dalam konteks fiskal, merujuk pandangan Keynes, fiskal eskpansif diperlukan ketika ekonomi sedang resesi. Sedangkan fiskal ketat diperlukan ketika ekonomi over-heating.
Liberalisasi juga tidak selamanya haram. Dalam beberapa kasus, rakyat justru mendapatkan manfaat dari liberalisasi. Contoh, ketika sektor telekomunikasi belum diliberalisasi, rakyat sangat dirugikan karena tarif telepon mahal, akibat monopoli Telkom dan Indosat. Setelah diliberalisasikan dan banyak perusahaan masuk, kini tarif telepon menjadi lebih terjangkau.
Privatisasi BUMN juga tak selamanya buruk. Dalam konteks korporasi (perusahaan) , privatisasi justru dibutuhkan untuk meningkatkan kapasitas usaha (melalui peningkatan modal) BUMN, di tengah keterbatasan pemerintah untuk menyuntikkan tambahan modal.
Dengan kata lain, bila kini Konsensus Washington menjadi momok, itu akibat implementasi yang salah. Jadi itu smua tergantung dari sudut mana kita melihat NEOLIBERALISME....
Bagaimana menurut kalian??