“besok-besok saja saya akan menyelesaikannya.” ”Memangnya kita menguasai hari esok? masa depan? Apa yang akan terjadi besok, kita tidak tahu bung!!!” ”Pokoknya santai dulu lah, urusan besok ya besok....” inilah yang saya rasa menjadi gaya hidup kita di masa ini.
Media masa menyuarakan pendapat para ahli ilmu pengetahuan, bahwa bumi kita sedang sakit. Lapisan ozon yang sudah robek begitu besar (baca postingan sebelumnya). Penggundulan dan kebakaran hutan, erosi dan polusi mengancam tata hidup makhluk. Lalu, apa yang kita buat.... dengan tenang-tenang saja kita sebagai manusia terus-menerus menghancurkan ekosistem kita. Saya sendiri juga heran, kok bisa ya saya masih tenang-tenang saja setelah tau hal ini. Tapi setelah menulis tulisan ini buat kamu, saya sudah sadar kok...he...he...he..
Contoh lainnya adalah tentang rokok. Kalian semua pernah mikir nggak, kalo sebenarnya para dokter (yang katanya ahli) selalu menggembor-gemborkan tentang bahaya merokok. Tapi kenapa masih ada saja yang terus menerus menghisap rokok.
Jawabannya adalah, karena manusia menginginkan dan kepuasan sesaat. Mereka tidak mau berpikir tentang hari esok dan semua akibatnya.
Sebenarnya, mengintip masa depan merupakan kegemaran banyak orang. Ramalan bintang dalam majalah selalu terbit setiap senen dengan harga Rp 5.000,00 yang biasa teman-teman saya beli di perpus itu selalu menjadi hidangan utama saat membacanya. (setidaknya di sekolah saya). Tetapi menurut saya, cara terbaik untuk untuk mempersiapkan diri demi masa depan bukanlah melihatnya di ramalan bintang, namun dengan cara berikut:
Hiduplah sedemikian rupa hari ini, agar besok kalian semua tidak akan menyesal. Bukan hanya dalam hal-hal yang hebat, perkara-perkara yang penting, dan besar besar. Kalian juga harus mengatur soal-soal kecil dan sederhana. Karena sangat kecil masalah kecil hari ini menentukan suatu hal yang besar di masa depan.
Tentu saja ada hal-hal yang tidak bisa kita kuasai. Sekalipun demikian, kalau kita memusatkan perhatian pada hal-hal yang bisa kita kuasai, misalnya sikap kita, teman-teman yang kita pilih, kesediaan untuk belajar atau bekerja sesuai kemampuan dan potensi kita, maka kita dapat lebih pasti menapaki masa depan.
0 komentar:
Posting Komentar Posting Komentar