Kepribadian adalah ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat- sifat khas diri kita yang bersumber dari bentukan-bentukan yang kita terima dari lingkungan, misalnya, keluarga pada masa kecil kita dan juga bawaan-bawaan kita sejak lahir. Jadi yang disebut kepribadian itu sebetulnya adalah campuran dari hal-hal yang bersifat psikologis kejiwaan dan juga yang bersifat fisik.
Di dalam diri saya tentu saja memiliki kepribadian. Namun kepribadian itu ada yang bersifat memberikan kekuatan dan ada juga yang berupa kelemahan. Pada dasarnya pembinaan pribadi seseorang dimulai dari tahap play stage.
Di tahap ini saya juga sudah mengalami masa pembentukan pribadi saya. Orang tua dan keluarga saya menjadi panutan buat saya. Bagi saya merekalah yang membentuk kepribadian saya. Saya pernah membaca sebuah buku tentang pembentukan pribadi. Di dalam buku itu ditulis bahwa pembentukan pribadi seseorang ditentukan dari faktor lingkungan dan keluarga. Di dalam buku itu juga ditulis bahwa lingkungan keluarga adalah basis awal kehidupan bagi setiap manusia. Lingkungan keluarga saya pun berlaku demikian pada saya. Saya selalu dibentuk menjadi seorang pribadi yang baik sejak satu menit saya dilahirkan di bumi.
Setelah melalui test kepribadian yang saya dan teman-teman saya lakukan beberapa waktu lalu saya menjadi tau, manakah yang menjadi kekuatan dalam diri saya dan manakah yang menjadi kelemahan-kelemahan mendasar dalam diri saya. Saya memiliki 5 kekuatan dan 5 kelemahan mendasar dalam diri saya. Kekuatan yang ada dalam diri saya adalah dalam bidang keadilan, kehati-hatian, apresiasi terhadap keindahan, rasa syukur, gairah hidup. 5 kekuatan yang ada dalam diri saya tersebut sangat-sangat saya sadari dan sangat sesuai dalam kehidupan saya sehari-hari. Adapun beberapa kelemahan yang saya miliki tidak membuat saya menjadi patah semangat dan kurang gairah hidup. Kelemahan-kelemahan yang ada dalam diri saya antara lain kecintaan untuk belajar, kepahlawanan, keuletan, mencintai dan dicintai, kehati-hatian / pertimbangan.
Saya akan membahas satu per satu kekuatan dan kekurangan saya. Kekuatan saya yang pertama adalah keadilan. Saya akui saya terkejut ketika melihat hasil tes tesebut. Saya sebenarnya tidak selalu bertindak adil pada semua orang. Saya memang sering berbuat adil, namun keadilan itu hanya saya berikan pada orang-orang tertentu yang saya anggap pantas untuk mendapat keadilan dari saya. Misalnya, ketika saya mendapatkan sesuatu dari orang tua saya, saya selalu membaginya untuk adik-adik saya. Keadilan bagi saya tidak membedakan apapun kecuali pantas tidakkah orang itu menerima keadilan
Kekuatan saya yang kedua adalah dalam bidang kehati-hatian. Saya memang selalu hati-hati dalam melakukan sesuatu atau dalam pengambilan keputusan. Karena saya terlalu hati-hati maka kadang saya kurang dapat mengekspresikan diri saya sendiri. Dalam segala bidang kehati-hatian sangatlah diperlukan agar kita tidak melakukan kesalahan yang mungkin dapat merugikan diri kita sendiri. Akibat saya selalu berhati-hati dalam mengerjakan sesuatu, hampir semua hal yang saya kerjakan mendapatkan hasil yang sempurna. Dalam hal pelajaran pun saya juga selalu berhati-hati dalam pengerjaan tugas.
Kekuatan saya yang ketiga adalah saya tentang apresiasi saya terhadap keindahan. Saya menyadari bahwa apapun yang diciptakan Tuhan di dunia ini tidak ada yang bersifat kekal, semuanya pasti ada masanya. Oleh karena itu saya sangat tidak ingin melewatkan sesuatu yang terjadi. Karena mungkin hal itu tidak akan terjadi untuk kedua kali. Apalagi masalah sesuatu yang indah. Semua orang pasti suka dengan sesuatu yang indah, namun banyak diantara kita yang kurang menghargai keindahan tersebut. Satu hal yang menjadi pegangan hidup saya adalah manusia diciptakan di dunia untuk menikmati setiap keindahan yang telah Tuhan ciptakan di bumi.
Rasa syukur menjadi dasar iman yang sangat kuat bagi saya. Agama menuntun kita agar selalu mensyukuri semua nikmat karunia yang telah diberikan kepada kita. Tuhan tidak akan memberikan kepada kita sesuatu yang tidak berguna bagi kita, untuk itu kita wajib untuk mensyukuri semua pemberian Tuhan. Rasa syukur itu saya wujudkan dengan selalu memuji Tuhan dan melaksanakan semua perintahnya, walaupun tidak semua perintahnya dapat saya kerjakan dengan maksimal. Pada sesama manusia, saya menyampaikan rasa syukur saya dengan tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada orang yang telah membantu kita dalam bentuk apapun. Saya merasa rasa syukur harus kita bina sejak dini agar kita memiliki kepribadian yang memiliki rasa syukur yang kuat.
Kekuatan saya yang kelima adalah tentang gairah hidup. Tuhan memberi kita kehidupan bukan untuk kita siasiakan. Kita harus memanfaatkan hidup kita untuk melakukan sesuatu yang baik. Untuk itu kita memerlukan gairah hidup yang besar. Saya paling tidak suka ketika melihat seseorang tidak bersemangat dalam mengerjakan sesuatu. Padahal bagi saya apabila kita mengerjakan sesuatu itu dengan senang hati maka kita akan dapat mengerjakannya dengan mudah. Memang acap kali saya mengalami rasa malas itu muncul dalam diri saya. Namun saya tetap berusaha untuk melawan rasa malas itu.
Apabila seseorang memiliki kekuatan pasti orang itu juga memiliki kelemahan. Tuhan tidak pernah menciptakan manusia dengan sempurna, namun Tuhan juga tidak akan menciptakan manusia tanpa memiliki kelebihan sama sekali. Begitu juga dengan saya, dibalik semua kekuatan-kekuatan yang saya miliki saya tentu saja juga memiliki kelemahan-kelemahan yang selalu membayangi hidup saya.
Kelemahan saya yang selama ini amat sangat saya rasakan adalah dalam hal kecintaan untuk belajar. Sejak TK saya memang sudah dibiasakan untuk selalu belajar setiap jam dinding di rumah saya menunjukkan jam 7 malam. Kebiasaan ini terus menerus berlanjut hingga saya menduduki bangku kelas 4 SD. Dari situlah masalah mulai timbul, saat itu saya dikenalkan oleh teman-teman sekolah saya untuk bermain game. Pada awalnya saya kurang tertarik namun lama-kelamaan saya menjadi pecandu dalam bidang game. Mulai saat itu kecintaan saya terhadap belajar sudah mulai memudar. Di sekolah yang saya pikirkan hanyalah bagaimana saya mencuri-curi waktu dari orang tua saya untuk pergi ke gamenet. Sedangkan di rumah saya sudah malas belajar karena lelah seharian berada dihadapan monitor dan dikelilingi asap rokok. Sampai saat ini saya masih belum menemukan jati diri saya yang dulu lagi. Setiap malam saya tidak pernah menyentuh buku apalagi untuk belajar, rasanya amat berat bagi saya. Saya sendiri juga tidak mengerti, sampai saat ini mengapa saya sama sekali tidak ingin untuk mendapatkan hasil maksimal dalam hal pelajaran. Mungkin, memang Tuhan mentakdirkan saya memiliki kelemahan dalam kecintaan terhadap belajar.
Kelemahan saya yang kedua adalah dalam hal kepahlawanan. Kepahlawanan sering kali dikait-kaitkan dengan tingkat keberanian seseorang. Kepahlawanan merupakan satu dari sekian kelemahan saya yang belum saya sadari sampai saat ini. Mungkin saya memang lemah dalam hal kepahlawanan. Tetapi saya akan berusaha membangkitkan rasa kepahawanan saya ini. Tetapi saya bukanlah seorang pecundang yang tidak dapat berbuat apa-apa demi orang lain. Sebenarnya saya juga sering berbuat sesuatu demi orang lain tetapi hal itu tidak saya sebar luaskan.
Kelemahan saya yang ketiga adalah masalah keuletan. Soal keuletan saya mengakui “ya”. Saya memang seorang anak yang kurang ulet dalam berbagai hal. Saya memang berusaha untuk menuntaskan suatu pekerjaan, namun waktu yang saya perlukan tersebut terkadang membutuhkan waktu yang lebih lama dari manusia seumuran saya pada umumnya. Ketidak uletan saya ini disebabkan karena saya sering menunda-nunda pekerjaan. Keulettan pada dasarnya dimiliki oleh semua manusia, namun tergantung manusiannya sendiri yang dapat mengolahnya menjadi sebuah kepribadian yang baik. Di era seperti sekarang keuletan amat sangat dibutuhkan dalam menjalani hidup. Apabila kita memiliki keuletan maka kita akan semakin dipertimbangkan dalam bidang perkerjaan.
Kelemahan saya yang ke-empat adalah mencintai dan dicintai. Dalam hal ini saya kurang dapat menghargai sebuah kata “cinta”. Menurut saya cinta itu adalah suatu hal yang tidak dapat digambarkan dengan apapun. Untuk mencintai seseorang saya kurang dapat mencintainya dengan sepenuh hati saya kecuali pada keluarga saya. Pada keluarga saya, saya selalu memberikan cinta saya kepada mereka. Tetapi pada orang lain yang baru saya kenal saya sulit sekali untuk mencintai mereka. Pada barang pun demikian saya tidak pernah mencintai suatu barang dengan berlebihan. Jadi ketika mereka sudah tidak ada lagi di dekat kita, kita tidak begitu berat melepaskannya. Begitu juga dengan dicintai, saya cukup menghargai orang yang telah mencintai kita dan berterima kasih karena mereka telah mau mencintai kita.
Kelemahan saya yang ke-empat adalah masalah pertimbangan. Masalah pertimbangan bagi saya merupakan masalah yang amat sangat berat karena saya sangat sulit mempertimbangkan dengan baik apa yang akan saya lakukan. Walaupun saya melakukannya dengan penuh hati-hati tetapi terkadang saya salah mengambil keputusan.
Saya memiliki 5 kelebihan dan 5 kekurangan saya akan berusaha untuk tidak menjadikan kelemahan saya sebagai alasan untuk tidak melakukan sesuatu, namun saya akan menjadikannya sebagai semangat dalam menjalani hidup.
Setelah melalui test kepribadian yang saya dan teman-teman saya lakukan beberapa waktu lalu saya menjadi tau, manakah yang menjadi kekuatan dalam diri saya dan manakah yang menjadi kelemahan-kelemahan mendasar dalam diri saya. Saya memiliki 5 kekuatan dan 5 kelemahan mendasar dalam diri saya. Kekuatan yang ada dalam diri saya adalah dalam bidang keadilan, kehati-hatian, apresiasi terhadap keindahan, rasa syukur, gairah hidup. 5 kekuatan yang ada dalam diri saya tersebut sangat-sangat saya sadari dan sangat sesuai dalam kehidupan saya sehari-hari. Adapun beberapa kelemahan yang saya miliki tidak membuat saya menjadi patah semangat dan kurang gairah hidup. Kelemahan-kelemahan yang ada dalam diri saya antara lain kecintaan untuk belajar, kepahlawanan, keuletan, mencintai dan dicintai, kehati-hatian / pertimbangan.
Saya akan membahas satu per satu kekuatan dan kekurangan saya. Kekuatan saya yang pertama adalah keadilan. Saya akui saya terkejut ketika melihat hasil tes tesebut. Saya sebenarnya tidak selalu bertindak adil pada semua orang. Saya memang sering berbuat adil, namun keadilan itu hanya saya berikan pada orang-orang tertentu yang saya anggap pantas untuk mendapat keadilan dari saya. Misalnya, ketika saya mendapatkan sesuatu dari orang tua saya, saya selalu membaginya untuk adik-adik saya. Keadilan bagi saya tidak membedakan apapun kecuali pantas tidakkah orang itu menerima keadilan
Kekuatan saya yang kedua adalah dalam bidang kehati-hatian. Saya memang selalu hati-hati dalam melakukan sesuatu atau dalam pengambilan keputusan. Karena saya terlalu hati-hati maka kadang saya kurang dapat mengekspresikan diri saya sendiri. Dalam segala bidang kehati-hatian sangatlah diperlukan agar kita tidak melakukan kesalahan yang mungkin dapat merugikan diri kita sendiri. Akibat saya selalu berhati-hati dalam mengerjakan sesuatu, hampir semua hal yang saya kerjakan mendapatkan hasil yang sempurna. Dalam hal pelajaran pun saya juga selalu berhati-hati dalam pengerjaan tugas.
Kekuatan saya yang ketiga adalah saya tentang apresiasi saya terhadap keindahan. Saya menyadari bahwa apapun yang diciptakan Tuhan di dunia ini tidak ada yang bersifat kekal, semuanya pasti ada masanya. Oleh karena itu saya sangat tidak ingin melewatkan sesuatu yang terjadi. Karena mungkin hal itu tidak akan terjadi untuk kedua kali. Apalagi masalah sesuatu yang indah. Semua orang pasti suka dengan sesuatu yang indah, namun banyak diantara kita yang kurang menghargai keindahan tersebut. Satu hal yang menjadi pegangan hidup saya adalah manusia diciptakan di dunia untuk menikmati setiap keindahan yang telah Tuhan ciptakan di bumi.
Rasa syukur menjadi dasar iman yang sangat kuat bagi saya. Agama menuntun kita agar selalu mensyukuri semua nikmat karunia yang telah diberikan kepada kita. Tuhan tidak akan memberikan kepada kita sesuatu yang tidak berguna bagi kita, untuk itu kita wajib untuk mensyukuri semua pemberian Tuhan. Rasa syukur itu saya wujudkan dengan selalu memuji Tuhan dan melaksanakan semua perintahnya, walaupun tidak semua perintahnya dapat saya kerjakan dengan maksimal. Pada sesama manusia, saya menyampaikan rasa syukur saya dengan tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada orang yang telah membantu kita dalam bentuk apapun. Saya merasa rasa syukur harus kita bina sejak dini agar kita memiliki kepribadian yang memiliki rasa syukur yang kuat.
Kekuatan saya yang kelima adalah tentang gairah hidup. Tuhan memberi kita kehidupan bukan untuk kita siasiakan. Kita harus memanfaatkan hidup kita untuk melakukan sesuatu yang baik. Untuk itu kita memerlukan gairah hidup yang besar. Saya paling tidak suka ketika melihat seseorang tidak bersemangat dalam mengerjakan sesuatu. Padahal bagi saya apabila kita mengerjakan sesuatu itu dengan senang hati maka kita akan dapat mengerjakannya dengan mudah. Memang acap kali saya mengalami rasa malas itu muncul dalam diri saya. Namun saya tetap berusaha untuk melawan rasa malas itu.
Apabila seseorang memiliki kekuatan pasti orang itu juga memiliki kelemahan. Tuhan tidak pernah menciptakan manusia dengan sempurna, namun Tuhan juga tidak akan menciptakan manusia tanpa memiliki kelebihan sama sekali. Begitu juga dengan saya, dibalik semua kekuatan-kekuatan yang saya miliki saya tentu saja juga memiliki kelemahan-kelemahan yang selalu membayangi hidup saya.
Kelemahan saya yang selama ini amat sangat saya rasakan adalah dalam hal kecintaan untuk belajar. Sejak TK saya memang sudah dibiasakan untuk selalu belajar setiap jam dinding di rumah saya menunjukkan jam 7 malam. Kebiasaan ini terus menerus berlanjut hingga saya menduduki bangku kelas 4 SD. Dari situlah masalah mulai timbul, saat itu saya dikenalkan oleh teman-teman sekolah saya untuk bermain game. Pada awalnya saya kurang tertarik namun lama-kelamaan saya menjadi pecandu dalam bidang game. Mulai saat itu kecintaan saya terhadap belajar sudah mulai memudar. Di sekolah yang saya pikirkan hanyalah bagaimana saya mencuri-curi waktu dari orang tua saya untuk pergi ke gamenet. Sedangkan di rumah saya sudah malas belajar karena lelah seharian berada dihadapan monitor dan dikelilingi asap rokok. Sampai saat ini saya masih belum menemukan jati diri saya yang dulu lagi. Setiap malam saya tidak pernah menyentuh buku apalagi untuk belajar, rasanya amat berat bagi saya. Saya sendiri juga tidak mengerti, sampai saat ini mengapa saya sama sekali tidak ingin untuk mendapatkan hasil maksimal dalam hal pelajaran. Mungkin, memang Tuhan mentakdirkan saya memiliki kelemahan dalam kecintaan terhadap belajar.
Kelemahan saya yang kedua adalah dalam hal kepahlawanan. Kepahlawanan sering kali dikait-kaitkan dengan tingkat keberanian seseorang. Kepahlawanan merupakan satu dari sekian kelemahan saya yang belum saya sadari sampai saat ini. Mungkin saya memang lemah dalam hal kepahlawanan. Tetapi saya akan berusaha membangkitkan rasa kepahawanan saya ini. Tetapi saya bukanlah seorang pecundang yang tidak dapat berbuat apa-apa demi orang lain. Sebenarnya saya juga sering berbuat sesuatu demi orang lain tetapi hal itu tidak saya sebar luaskan.
Kelemahan saya yang ketiga adalah masalah keuletan. Soal keuletan saya mengakui “ya”. Saya memang seorang anak yang kurang ulet dalam berbagai hal. Saya memang berusaha untuk menuntaskan suatu pekerjaan, namun waktu yang saya perlukan tersebut terkadang membutuhkan waktu yang lebih lama dari manusia seumuran saya pada umumnya. Ketidak uletan saya ini disebabkan karena saya sering menunda-nunda pekerjaan. Keulettan pada dasarnya dimiliki oleh semua manusia, namun tergantung manusiannya sendiri yang dapat mengolahnya menjadi sebuah kepribadian yang baik. Di era seperti sekarang keuletan amat sangat dibutuhkan dalam menjalani hidup. Apabila kita memiliki keuletan maka kita akan semakin dipertimbangkan dalam bidang perkerjaan.
Kelemahan saya yang ke-empat adalah mencintai dan dicintai. Dalam hal ini saya kurang dapat menghargai sebuah kata “cinta”. Menurut saya cinta itu adalah suatu hal yang tidak dapat digambarkan dengan apapun. Untuk mencintai seseorang saya kurang dapat mencintainya dengan sepenuh hati saya kecuali pada keluarga saya. Pada keluarga saya, saya selalu memberikan cinta saya kepada mereka. Tetapi pada orang lain yang baru saya kenal saya sulit sekali untuk mencintai mereka. Pada barang pun demikian saya tidak pernah mencintai suatu barang dengan berlebihan. Jadi ketika mereka sudah tidak ada lagi di dekat kita, kita tidak begitu berat melepaskannya. Begitu juga dengan dicintai, saya cukup menghargai orang yang telah mencintai kita dan berterima kasih karena mereka telah mau mencintai kita.
Kelemahan saya yang ke-empat adalah masalah pertimbangan. Masalah pertimbangan bagi saya merupakan masalah yang amat sangat berat karena saya sangat sulit mempertimbangkan dengan baik apa yang akan saya lakukan. Walaupun saya melakukannya dengan penuh hati-hati tetapi terkadang saya salah mengambil keputusan.
Saya memiliki 5 kelebihan dan 5 kekurangan saya akan berusaha untuk tidak menjadikan kelemahan saya sebagai alasan untuk tidak melakukan sesuatu, namun saya akan menjadikannya sebagai semangat dalam menjalani hidup.
0 komentar:
Posting Komentar Posting Komentar