Selama 1 tahun yang lalu di kelas X saya menerima mata pelajaran Sosiologi yang baru kali pertama saya pelajari. Selama di SMP saya belum mendapatkan pelajaran ini tetapi adik kelas saya sudah mendapatkannya karena kurikulum mereka KBK sedangkan Kurikulum saya waktu SMP masih Kurikulum 94.
Waktu itu saya belum sangat mengerti tentang isi pelajaran Sosiologi. Yang saya tahu bahwa Sosiologi hanya pelajaran yang hampir serupa dengan Sejarah dan ternyata setelah saya mendapatkannya di kelas X kemarin, Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang Sosialisasi masyarakat. Dalam Pelajaran ini membuat saya mengerti banyak tentang masyarakat dalam kehidupan di sekitarnya. Segala tindak-tanduk yang dilakukan oleh manusia di kehidupan sehari-hari dapat kita ketahui jika kita belajar Sosiologi.
Mengapa kita perlu belajar Sosiologi? Bagi saya belajar Sosiologi merupakan sarana bagi saya untuk belajar mengenal lebih dalam tentang masyarakat yang lebih spesifik. Misalnya saja mengapa ada masyarakat yang miskin dan yang kaya?
Berkaitan dengan manusia sebagai makhluk sosial saya merasakan bahwa manusia harus hidup bersama dan berinteraksi dengan orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari pun saya tetap berusaha untuk berinteraksi dengan orang lain karena saya tidak bisa hidup sendiri. Penyesuaian diri sangat diperlukan contohnya saja ketika saya pertama kali bersekolah Di De Britto maka hal pertama yang harus saya lakukan yaitu bergaul dan berusaha mencari teman sebanyak-banyaknya sehingga interaksi saya dengan orang lain baik. Belajar berinteraksi dengan orang lain sangat penting, bayangkan saja apabila seseorang tidak pernah berinteraksi dengan orang lain maka ia akan kesulitan menjalani hidupnya karena orang yang tidak mudah bergaul dengan orang lain akan sulit diterima oleh banyak orang.
Banyak sekali manfaat jika kita mampu belajar dari Sosiologi. Saya begitu tertarik dengan Figur Romo Mangun karena Ia sangat baik dalam bergaul dan berinteraksi dengan orang lain terutama dengan orang-orang yang miskin dan kurang mampu. Banyak sekali sifat-sifat sosial yang ia berikan untuk orang-orang miskin, ia lebih sering berinteraksi dan bergaul dengan orang-orang miskin. Seperti kita tahu bahwa jaman sekarang jarang ada orang yang seperti Romo Mangun yang mau bergaul dan peduli terhadap orang miskin, bayangkan saja untuk berbagi makanan dengan anak-anak jalanan saja mungkin kita sudah enggan, berbeda dengan Romo Mangun malah ia tetap mau berbagi dengan mereka. Belajar berorganisasi juga merupakan perwujudan dari pembelajaran Sosiologi mengapa, karena dengan kita berorganisasi dengan banyak orang maka sebagai manusia kita mewujudkan manusia yang bersosial.
Ini menjadi pembelajaran bagi saya bahwa banyak cara untuk bisa mewujudkan masyarakat yang bersosial. Setiap orang punya kesempatan dan caranya masing-masing untuk bersosialisasi dengan banyak orang sebagai bentuk interaksi mereka.
Saya juga mulai mengerti bahwa segala kejadian atau peristiwa yang sering terjadi diantara segelintir masyarakat sekarang ini juga merupakan sosialisasi yang bermasalah. Banyak sekali fenomena sosial yang sering terjadi di Indonesia seperti kerusuhan-kerusuhan atau konflik-konflik antar sesama yang begitu merugikan bagi orang lain. Konflik antar agama sering terjadi karena adanya pandangan-pandangan yang tidak benar terhadap suatu agama sehingga menimbulkan kontrofersi antar agama dan menurut saya ini sangat merusak sifat sosial manusia.
Sosiologi membantu kita untuk merubah sikap hidup kita sehari-hari. Kita banyak mengetahui bahwa kebanyakan orang memiliki sikap yang merugikan dan menguntungka bagi orang lain, contohnya sekarang ini orang-orang memiliki budaya kosumerisme yang begitu tinggi. Kita tahu bahwa budaya ini merupakan perilaku yang menyimpang, bayangkan bahwa setiap memiliki sifat konsumerisme yang tinggi sehingga apa saja yang diinginkan harus dimiliki. Ada juga budaya Hedonisme bahwa seseorang hanya ingin hidup yang serba mewah tetapi orang ini tidak mau bekerja keras hanya inginnya saja untuk hidup mewah. Semua itu contoh budaya sosial yang harus kita ketahui terlebih kita hindari dan itulah manfaat mempelajari ilmu Sosiologi agar kita mengerti bahwa segala perilaku kita memiliki arti tersendiri.
Dalam Sosiologi menjelaskan bahwa dalam hidup kita tidak dapat sewenang-wenang atau seenaknya sendiri maka dari itu dibuatlah norma atau aturan yang berguna untuk mengatur hidup kita dengan baik agar kita tidak hidup semau sendiri. Kita perlu mentaati norma sosial sebagai pedoman masyarakat untuk berperilaku dalam kehidupan sehari-hari. Dalam masyarakat yang bersosial, norma sosial menjadi hal yang sangat penting supaya apa yang diperbuat dan dilakukan tidak merugikan orang lain. Saya menjadi mengerti bahwa begitu banyak macam-macam norma dan semuanya itu perlu untuk kita pelajari agar dalam memenuhi kebutuhan hidup serta menjalani interaksi dengan orang lain berjalan dengan baik.
Saya pun menyadari bahwa untuk belajar sosialisasi merupakan hal yang tidak mudah dan memerlukan banyak tahap yang menjadi tuntunan ke arah sosialisasi yang lebig baik tentunya. Ternyata saya pun menyadari kalau saya melalui tahap-tahap sosialisasi itu sendiri. Saya menyimpulkan bahwa setiap orang sudah belajar sosialisasi sendiri dan itu dimulai ketika masih kecil. Jadi sebenarnya semua orang seharusnya sudah bisa bersosialisasi dengan baik karena proses sosialisasi itu sendiri sudah di tanamkan sejak dini.
Proses sosialisasi itu juga bisa tertanam tidak hanya secara pribadi tetapi orang lain juga berperan penting untuk menanamkan sifat sosialisasi terutama orang tua. Dalam hal ini orang tua sangat berkewajiban untuk mengajarkan kepada anaknya sifat-sifat sosial supaya ketika dewasa nanti terbiasa bersosialisasi dengan orang lain. Sama halnya yang dilakukan oleh orang tua saya dulu mengajarkan tata karma dan sopan santun, menurut saya itu juga merupakan proses sosialisasi yang dilakukan oleh orang tua saya.
Jika orang tua tidak pernah memberikan didikan tentang sosialisasi maka dampaknya akan terlihat nanti pada anak ketika si anak mulai beranjak remaja. Banyak anak-anak sekarang yang mengalami perilaku menyimpang karena faktor-faktor tertentu sehingga sikap mereka tidak mencerminkan sikap yang sebenarnya dan banyak melakukan tindakan yang tidak benar. Dalam Sosiologi menjelaskan bahwa perilaku-perilaku menyimpang dilakukan karena tidak adanya bimbingan dalam pribadi seseorang. Contoh yang begitu umum dan sering kita jumpai dalam masyarakat yaitu perilaku menyimpang anak. Banyak anak-anak yang perilakunya menjadi buruk atau terkesan ugal-ugalan karena cara pergaulannya yang tidak bisa di batasi. Misalnya ada anak yang bergaul dengan teman-temannya yang suka mabuk atau merokok jadi ia ikut-ikutan mabuk dan merokok.
Maka ini menjadikan saya pelajaran bahwa bergaul pun juga ada batasan dan harus bisa memilih mana yang baik dan mana yang buruk bagi diri sendiri. Sosiologi menjadikan sarana untuk mengetahui bahwa setiap orang perlu memiliki rasa sosial maupun sikap sosial untuk menjadikan manusia bernilai dan memiliki fungsi agar berguna bagi semua orang. Tujuan paling penting ketika kita belajar sosialisasi adalah agar manusia sebagai makhluk sosial mampu mengerti akan orang lain dan peka terhadap orang lain. Berinteraksi dengan orang lain merupakan jalan yang mendukung bagi setiap orang dalam menjalani hidup dan mencukupi kebutuhan hidup.
0 komentar:
Posting Komentar Posting Komentar