Berdasarkan tingkat pendidikannya, memang benar penduduk di Indonesia dapat dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok buta aksara dan kelompok yang melek aksara. Di dalam artikel yang saya baca, ditulis bahwa jumlah penduduk buta aksara hingga bulan juni 2007 telah berkurang menjadi 7,49 persen bila dibandingkan dengan tahun 2006 yang mencapai angka 8,07 persen dari jumlah penduduk di Indonesia.
Namun bukan berarti dengan menurunnya jumlah masyarakat yang buta aksara, negara kita dapat dikatakan berhasil dalam bidang pendidikan. Untuk dapat dikatakan berhasil dalam bidang pendidikan negara kita perlu meminimalisir jumlah buta aksara di Indonesia paling tidak hingga menyentuh dasar yaitu 1 persen.
Untuk mewujudkan hal itu pemerintah melakukan beragam cara. Dalam artikel yang say baca juga dicamtumkan bagaimana langkah-langkah pemerintah dalam menuntaskan buta aksara. Cara-cara itu antara lain adalah menerapkan strategi vertikal, yaitu dengan menggunakan struktur pemerintahan yang ada untuk menggerakkan seluruh segmen birokrasi agar terlibat dalam pelaksanaan program penuntasan program Penuntasan Buta Aksara (PBA). Selain itu pemerintah juga menerapkan pendekatan horisontal melalui kerjasama dengan organisasi non pemerintah seperti perguruan tinggi, lembaga swata/perusahaan BUMN dan BUMD, oerganisasi sosial, organisasi keagamaan, organisasi perempuan, organisasi pemuda, pondok pesantren, dewan masjid, gereja, dan lain-lain
0 komentar:
Posting Komentar Posting Komentar