happy blogging...^^ contact me on : benidektus_jb@yahoo.co.id

Sabtu, 22 November 2008

Multikulturalisme

1. Jelaskan pengertian masyarakat majemuk menurut Furnivall, Haskin, Dan Clifford Greets !
• Furnivall:
Suatu masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih elemen yang hidup sediri-sendiri tanpa ada suatu pembauran satu sama lain di dalam satu kesatuan politik.
• Nasikun:
Masyarakat bersifat majemuk sejauh masyarakat tersebut secara struktural memiliki sub-subkebudayaan yang bersifat deserve yang ditandai oleh kurang berkembangnya sistem nilai yang disepakati oleh seluruh anggota masyarakat dan juga sistem nilai dari kesatuam-kesatuan sosial, serta sering munculnya konflik-konflik sosial.
• Clifford:
Masyarakat majemuk merupakan masyarakat yang terbagi ke dalam sub-subsistem yang kurang lebih berdiri sendiri dan masing-masing subsistem terikat oleh ikatan-ikatan primodial.

2. Sebutkan karakter-karakter masyarakat multikultural!
a. Terjadinya segmentasi ke dalam kelompok-kelompok yang sering kali memiliki subkebuayaan satu sama lain.
b. Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga yang bersifat nonkomplementer.
c. Kurang mengembangkan konsensus diantara para anggota masyarakat tentang nilai-nilai sosial yang bersifat dasar.
d. Relatif sering terjadi konflik.
e. Secararelatif integrasi social muncul di atas paksaan dan saling ketergantungan di bidang ekonomi.
f. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok sosial.

3. Mengapa kondisi geografi menyebabkan terjadinya masyarakat multikultural?
Keadaan geografis wilayah Indonesia yang terdiri dari 17 ribu pulau dan tersebar di suatu daerah equator sepanjang kurang lebih 3000 mil dari Timur ke Barat lebih dari 1000 mil dari Utara ke Selatan, merupakan faktor yang sangat besar pengaruhnya terhadap terciptanya multikultural suku bangsa di Indonesia.
Kondisi geografis yang telah mengisolir penduduk yang menempati pulau dan daerah menumbuhkan kesatuan suku bangsa yang berbeda-beda. Setiap kesatuan suku bangsa terdiri dari sejumlah orang yang dipersatukan oleh ikatan-ikatan emosional, serta memandang dari mereka masing-masing sebagi jenis atau identitas diri sendiri. Mereka juga mengembangkan bahasa, budaya, dan kepercayaan yang berbeda-beda. Mereka mengembangkan mitos-mitos tentang asal-usul keturunan dan nenek moyangnya.


4. Mengapa kebudayaan-kebudayaan asing menyebabkan timbuknya masyarakat multikultural?
Letak Indonesia yang strategis antara Samudera Hindia dan Pasifik, sangat mempengaruhi proses multikultural, seperti unsure kebudayaan dan agama. Kepulauan Indonesia merupakan jalur lalu lintas perdagangan antara India, Cina, dan wilayah Asia Tenggara. Melalui pedagang-pedagang inilah yang membawa kebudayaan asing masuk di Indonesia. Daerah penyebaran kebudayaan dan agama yang tidak merata menyebabkan terjadinya proses multikultural unsure kebudayaan dan agama.

5. Mengapa kondisi iklim yang berbeda-beda menyebabkan timbulnya masyarakat multikultural?
Wilayah lingkungan hidup suku-suku bangsa juga memperlihatkan variasi yang berbeda-beda. Ada komunitas yang mengandalkan pada laut sebagai sumber kehidupannya, seperti orang laut di kepulauan Riau dan orang Bojo di Sulawesi Selatan.
Perbedaan curah hujan dan kesuburan tanah merupakan kondisi yang menciptakan dua macam lingkungan ekologis yang berbeda di Indonesia, yakni daerah pertanian, sawah yang banyak di jumpai di pulau Jawa dan Bali, serta daerah pertanian ladang yang banyak kita jumpai di luar pulau Jawa. Perbedaan lingkungan ekologis tersebut menyebabkan erjadinya perbedaan antara pulau Jawa dan luar Jawa di dalam bidang kependudukan, ekonomi, dan sosial budaya. Sistem pertanian sawah di Jawa mendorong tumbuhnya suatu tertib kemasyarakatan yang mendasarkan diri pada kekuasaan di daratan, sedangkan sistem pertanian ladang di luar pulau Jawa mendorong tumbuhnya sistem kemasyarakatan yang mendasarkan diri pada kekuasaan di lautan sehingga memiliki keunggulan dalam perdagangan. Apabila di Jawa pernah tumbuh kekuasaan Mataram Kuno dan Majapahit yang gemilang, maka di luar Jawa pun pernah berkembang kerajaan Melayu dan Sriwijaya yang cemerlang.

6. Jelaskan disertai contoh terjadinya integrasi kelompok suku bangsa yang beranekaragam!
Integrasi kelompok suku bangsa yang beranekaragam dapat terjadi karena adanya 4 faktor:
• Kerajaan Sriwijaya (Abad ke VII) dan Majapahit (Abad ke VIII) telah mempersatukan suku bangsa-suku bangsa Indonesia dalam satuan politis, ekonomi, dan sosial.
• Kekuasaan kolonialisme Belanda selama tiga setengah abad telah menyatukan suku bangsa-suku bangsa di Indonesia dalam satu kesatuan nasib dan cita-cita.
• Selama periode pergerakan nasional, para pemuda Indonesia telah menolak menonjolkan isu kesukubangsaan dan melahirkan Sumpah Pemuda yang terkenal pada tahun 1928. Bahkan, bahasa milik suku minoritas Melayu Riau telah ditetapkan sebagai bahasa nasional.
• Proklamasi kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945 yang mendapat dukungan dari semua yang sama di bawah penjajahan Belanda dan Jepang.
Walaupun integrasi secara nasional telah terbentuk (secara politis), tetapi dalam kenyataannya bangsa Indonesia selalu mengalami konflik-konflik secara internal (SARA). Berdasarkan latar belakang timbulnya masyarakat multikultural di Indonesia, maka kelompok-kelompok sosial yang tumbuh pun beranekaragam, seperti kelompok etnis (suku bangsa), agama, ataupun kelompok berdasarkan stratifikasi sosialnya.

7. Jelaskan disertai contoh keanekaragaman kelompok sosial dalam masyarakat multikultural!
Dalam masyarakat multikultural, keanekaragaman suku bangsa,agama, serta stratifikasi sosial telah menumbuhkan kelompok-kelompok sosial ataupun lembaga-lembaga sosial yang berjalan sendiri-sendiri. Kehidupan sosial masyarakat Indonesia sebenarnya merupakan wujud dari kegiatan-kegiatan kehidupan para warga suku bangsa yang dilandaskan pada norma-norma sosial yang bersumber dari kebudayaan suku bangsa tersebut, seperti dalam kehidupan keluarga, kehidupan, komunitas, dan dalam hubungan kekerabatan, serta dalam berbagai upacara ritual keagamaan.

8. Sebutkan tipe-tipe masyarakat Indonesia berdasarkan faktor sosial budaya!
• Tipe masyarakat berdasarkan sistem berkebun yang sangat sederhana dengan keladi dan ubi jalar sebagai tanaman pokok, sistem dasar kemasyarakatan berupa desa terpencil tanpa diferensiasi dan stratifikasi yang berarti.
• Tipe masyarakat pedesaan dengan berdasarkan bercocoktanam di ladang atau di sawah dan padi sebagai tanaman pokok. Sistem dasar kemasyarakatan berupa komunitas petani dengan diferensiasi dan stratifikasi sosial yang sedang dan menganggap masyarakat kota memiliki kebudayaan yang lebih tinggi sehingga masyarakat kota menjadi arah orientasinya.
• Tipe masyarakat pedesaan dengan berdasarkan bercocoktanam di ladang atau di sawah dengan padi sebagai tanaman pokoknya. Sistem masyarakat berupa komunitas petani dengan diferensiasi dan stratifikasi sosial. Masyarakat kota yang menjadi arah orientasinya mewujudkan suatu peradaban bekas kerajaan berdagang dengan pengaruh kuat dari agama islam, bercampur dengan suatu peradaban kepegawaian yang dibawa oleh sistem pemerintahan kolonial.
• Tipe masyarakat pedesaan berdasarkan bercocoktanam di sawah dengan padi sebagai tanaman pokoknya. Sistem dasar kemasyarakatannya berupa komunitas dan diferensiasi dan stratifikasi sosial yang agak kompleks. Semua gelombang pengaruh kebudayaan asing dialami, seperti halnya kebudayaan Bali, gelombang pengaruh Islam hanya sejak setengah abad terakhir.

9. Jelaskan disertai contoh masalah kesenjangan multidimensional dalam masyarakat multikultiral!
Sama seperti yang banyak ditemukan di negara-negara berkembang mengenai kesenjangan, Indonesia juga memiliki kesenjangan di dalam hampir semua aspek kehidupan. Masyarakat yang demikian ditandai oleh adanya jurang yang memisahkan antara sejumlah kecil orang yang kaya dengan sejumlah besar anggota masyarakat yang miskin, antara sejumlah kecil orang yang berpendidikan dengan sejumlah besar orang yang kurang berpendidikan. Antara sejumlah kecil orang modern dengan sejumlah besar orang masyarakat yang berpandangan tradisional. Antara sejumlah kecil orang yang berkuasa dengan sejumlah besar orang yang dikuasai. Pendek kata, jurang perbedaan tersebut terjadi hampir dalam semua aspek kehidupan.

10. Jelaskan disertai contoh konflik antaretnis dan agama dalam masyarakat multikultural!
Konflik antarsuku bangsa adalah konflik antara kelompok suku bangsa yang tergolong pribumi dengan kelompok suku bangsa yang tergolong pendatang, yang diakibatkan oleh adanya perbuatan sejumlah warga pendatang (oknum) yang bertindak sebagai preman dan kriminal, yang telah mendominasi hampir keseluruhan bidang kehidupan dengan cara-cara kekerasan dan teror.
Contoh konflik yang terjadi adalah seperti konflik antarsuku bangsa di Sambas, Kalimantan Tengah, dan Ambon yang bermula dari pendominasian tempat-tempat umum dan kehidupan komuniti warga setempat oleh para preman dan kriminal. Pendominasian dilakukan dengan berbagai cara, seperti pemalakan, tuntutan uang keamanan, penipuan, perampasan, pencurian dan perampokan. Dengan kata lain, pendominasian yang terjadi disana dilakukan dengan cara kekerasan dan terror yang dapat mengakibatkan ketakutan dan trauma yang mendalam bagi masyarakat disana.


11. Jelaskan disertai contoh alternatif pemecahan masalah konflik antar etnis!
Untuk meyelesaiakan masalah konflik antaretnis diperlukan penanganan individual dengan cepat, tepat, dan tegas supaya konflik individual tidak merambat menjadi konflik sosial. Diperlukan sikap dasar untuk memahami dan mendalami budaya etnis lain. Ketertutupan dalam budaya sendiri hanya akan memperkuat dinding pemisah antar golongan. Untuk itu warga masyarakat haruslah mulai sadar untuk bersikap terbuka dan mau menerima kebudayaan orang lain. Pandangan primodialisme harus segera dihilangkan dari sifat manusia. Nilai-nilai positif dari budaya lain haruslah kita timba dan pelihara demi kepentingan dan kemajuan bersama. Hidup bersama saling menghormati tanpa melakukan penyeragaman budaya, tetapi saling memahami adanya perbedaan-perbedaan sebagai salah satu bentuk kekayaan bangsa.

12. Jelaskan disertai contoh alternatif pemecahan masalah konflik antar agama!
Clifford berteori bahwa agama adalah unsure perekat yang menimbulkan harmoni sekaligus unsure pembelah yang menyebabkan disintegrasi. Pandangan teori fungsional yang telah menjadi klasik seperti itu didasarkan atas pertanyaan mendasar, apa sesungguhnya sumbangan fungsional agama terhadap sistem sosial. Dalam pandangan fungsional, agama adalah sesuatu yang mempersatukan aspirasi yang paling luhur, memberikan pandangan moral, memberikan ketenangan individu dan kedamaian masyarakat, menjadi sumber tatanan masyarakat, dan menjadikan manusia menjadi beradap. Tetapi, agama juga dituduh sebagai biang keladi peperangan.
Banyak orang menganggap bahwa agamanya yang paling benar dan agama lain tidak benar. Kepercayaan seperti itu menimbulkan sikap memiliki fungsi fanatik sehingga tidakmemiliki toleransi (intoleransi). Intoleransi yang berlebihan akan menyebabkan konflik antar agama.
Dari sisi peran pembelah, kita mengalami problematik yang laten, mengingat realitas Indonesia adalah pluralistik dalam bidang agama, apalagi dalam soal kultur. Tidak mengherankan jika dalam tatanan struktur makro meskipun wacana pemersatu telah dirumuskan, yaitu Pancasila tetapi disana-sini selalu muncul perdebatan sebagai akibat dari pliuralitas agama. Dalam satu komunitas agama pun di Indonesia terdapat warna-warni aliran yang mengkultur. Bersumber dari perbedaan kultur ini pula, ketegangan hubungan antaragama menimbulkan persaingan, saling curiga, dan konflik laten. Benturan-benturan terjadi, baik pada tataran politik makro mauoun kasus-kasus lokal yang bahkan melibatkan benturan fisik.

13. Jelaskan disertai contoh alternatif pemecahan masalah diskriminasi mayoritas terhadap minoritas!
Diskriminasi sebenarnya merupakan salah satu bentuk ketidakadilan yang pertama menyangkut hak asasi dan hak warga negara. Yang kedua merupakan hak minoritas, yaitu hak untuk mempertahankan atau memelihara identitas keagamaan, budaya, bahasa, dan adat-istiadat. Hubungan harmonis antar kelompok, baik mayoritas maupun minoritas, serta penghormatan terhadap setiap identitas kelompok merupakan aset terbesar bagi keragaman masyarakat. Pemenuhan aspirasi dan jaminan hak tiap-tiap kelompok masyarakat merupakan pengakuan atas martabat dan persamaan manusia yang meningkatkan pembangunan partisipatoris. Hal ini akanmengurangi ketegangan-ketegangan antar kelompok dan menjadi faktor utama terwujudnya masyarakat Indonesia yang bebas dari diskriminasi.
Untuk itu sebagai penaggulangannya, kita harus berfikir untuk bagaimana caranya agar sebagai bangsa kita bisa hidup damai dengan kenyataan adanya berbagai golongan dalam masyarakat kita, baik mayoritas maupun minoritas, apapu latar belakangnya, suku, ras, agama, keudayaan, bahasa, ataupun asal-usul. Lebih penting lagi, bagaimana kita menjalin hubungan serta kerjasama saling menerima, saling menghormati, saling membantu, dan saling menguntungkan. Itu semua dilakukan untuk menghilangkan prasangka, salah paham dan kebencian ,serta menemukan dan mengembangkan nilai-nilai bersama, yaitu nilai-nilai kemanusiaan yang mengikat kita semua sebagai suatu bangsa. Selain itu perlu dikembangkan juga rasa toleransi dan menerima serta menghormati perbedaan-perbedaan yang merupakan ciri perorangan maupun ciri-ciri karena latar belakang berbeda yang bersifat rasial, etnis, bahasa, adat-istiadat, keagamaan, asal-usul, tradisi dan sebagainya.

14. Jelaskan disertai contoh alternatif pemecahan masalah politik dan budaya dalam masyarakat multikultural!
Tujuan utama menjalin suatu hubungan adalah menghilangkan prasangka, salah paham, dan kebencian serta menemukan dan mengembangkan nilai-nilai bersama yaitu nilai-nilai kemanusiaan yang mengikat kita semua sebagai suatu bangsa sementara itu perlu dikambangkan sikap toleransi dan menerima serta menghormati perbedaan-perbedaan yang merupakan ciri perorangan maupun ciri-ciri karena latar belakang berbeda yang bersifat rasial, etnis, bahasa, adat istadat, keagamaan, asal-usul, tradisi dan sebagainya.

15. Jelaskan disertai contoh perntingnya kepercayaan dan toleransi dalam masyarakat multikultural !
Kepercayaan berarti pengakuan terhadap pihak lain tidak akan membahayakan eksistensinya. Tanpa kepercayaan tidakmungkin dibangun suatu kehidupan bersama yang bebas dari ketakutan dan ancaman. Seseorang yang mempunyai kepercayaan pada pihak lain berarti dia mempunyaki sikap yang penuh toleransi terhadap persamaan dan perbedaan dengan yang lainnya. Toleransi bukan berarti menghilangkan kebudayaan sendiri atau kepercayaan sendiri. Justru toleransi menuntut kekuatan individu yang yakin akan kebenaran dalam budayanya dan dalam agamanya. Akan tetapi terbuka untuk mengetahui keberadaan nilai-nilai yang berbeda yang dimiliki oleh orang lain atau kelompok lain. Tanpa kepercayaan dan toleransi tidak mungkin diwujudkan suatu dunia yang aman, tentram, dan kerjasama yang saling menguntungkan.

16. Jelaskan disertai contoh masalah fundamental dalam masyarakat multikultural !
Di indonesia dewasa ini timbul dialog antaragama dan antarsuku untuk menjembatani berbagai nilai yang menjadi perbedaan penafsiran. Dialog tersebut merupakan suatu keharusan sebagai suatu bangsa yang memiliki kebudayaan yang beraneka ragam. Kebinekaan budaya indonesia menuntut sikap toleransi dan keterbukaan yang tulus sehingga tidak ada rasa kecurigaan tetapi menumbuhkan kepercayaan dan toleransi. Inilah jiwa dasar pancasila, yaitu kesepakan bersama sebagai bangsa yang majemuk untuk membuka diri bagi adanya kebinekaan budaya dan agama yang ada di negara ini. Etnosentrisme yang menyepelekan budaya dari suku-suku bangsa indonesia yang lebih dari 700 jenis akan merupakan hambatan adanya pergeseran horisontal di dalam masyarakat indonesia. Hal ini dapat terjadi apabila pendidikan multikultural dijadikan prioritas oleh bangsa indonesia.

17. Jelaskan disertai contoh sikap-sikap empati dalam masyarakat multikultural !
Sikap empati dan toleransi dalam kaitannya dengan keanekaragaman dalam masyarakat multikultural dapat dikembangkan melalui bidang pendidikan. Pendidikan yang menekankan pluralitas multikulturalitas merupakan modal sosial budaya kita yang tidak boleh diabaikan begitu saja.
Melalui bidang pendidikan, generasi muda harus mengenal berbagai kebudayaan yang masih hidup di kawasan tanah air. Memberi kesempatan untuk mengmbangkan apresiasi dan toleransi dalam rangka terjadinya cross culture (lintas budaya) di lingkungan generasi muda. Interaksi pluralistik seharusnya merupakan simbol masa depan indonesia karena bangsa indonesia terdiri atas banyak etnis dan budaya dan juga letaknya yang terpisah-pisah secara geografis sehingga untuk mengembangkan semangat kesatuan perlu saling pemahaman yang mendalam.

1 komentar:

moham mengatakan...

hai beni. aku minta ngekopi artilkele nggih,,,,,,,,,,, buat bahan mata kuliahku pendidikan islam multi kultural